Kembali Kehijau

Rindu!
Hijau itu bersahaja…Lelapkan diriku dalam kabut beraroma khasmu.
Malam terpintal sempurna, Jangkrik, kodok, ular, air yang mengalir,
menjadi benang-benang halus tanda kerja Ilahi

Tenang itu…
Menyenangkan!
Tetapi kemudian aku bergidik, terlalu sunyi!
Plak…Plak…Srup…Srup…Tug…
Tidak tahu cara yang tepat untuk isyaratkan bunyi kartu yang dihempaskan,
suara sruputan minuman hangat, entah oleh siapa
bunyi gelas kopi beradu dengan lantai.
Oh……masih ada teman menikmati malam!

Lelahnya…
Setelah seharian jelaskan tentang bahaya kebakaran hutan,
evaluasi yang menguras otak,
tapi waktu yang tersita, sungguh menyenangkan.

Bukan hal itu yang kami bicarakan!
Kehidupan malam yang gemerlap,
dunia fashion terbaru,
kehidupan anak-anak borju!...
(entah darimana ayahnya dapatkan uang?)

Kami hanya anak-anak negeri, yang mencoba berbagi.
Lakukan apa yang kami bisa, untuk selamatkan bumi yang merintih.
Kami hanya anak-anak biasa, dengan dandanan apa adanya.
Berkutat dalam peluh, air mata dan kemiskinan negeri ini.
Kami hanya anak-anak biasa,
yang coba bekerja dalam temaramnya lampu ublik,
Kami hanya anak-anak biasa yang sok tahu!

Waktu kami pakai untuk berkunjung dari satu desa ke desa yang lain,
Melihat kemiskinan demi kemiskinan,
mendengar keluhan demi keluhan,
kerjasama demi kerjasama,
kasih demi kasih,
keperdulian demi keperdulian,
Keramahan demi keramahan,

Astaga!...
Hal itu sangat jarang kami dapatkan di kota!

Kami tersenyum dan menikmati waktu-waktu kami.
Ditemani kepulan nasi hangat, ikan asin dan sambal uleg,
Singkong rebus dan segelas teh...
hmm…Kami menikmatinya!

Malam semakin larut,
Aku merasa sangat lelah!
Tetapi aku nikmati kelelahan ini, karena aku merasa hidup.
Aroma yang selalu membuatku ingin kembali...
Dan aku tertidur dibalut aroma ini.

Tidak ada komentar: